Kamis, 13 Oktober 2011

Kode Etik Pergaulan Dengan Non Muslim (sikap islam terhadap orang kafir) – keras atau lembut?!

Tulisan di bawah ini merupakan butir-butir penjelasan dari Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid tentang kode etik dan adab berinteraksi dengan non muslim. Kami memandang perlu untuk menerbitkannnya karena masih ada sebagian kaum muslimin yang terlalu “longgar” dalam bergaul dengan non muslim hingga melampaui batas-batas syara’ , dan sebaliknya ada yang terlalu “ketat” hingga bersikap zhalim terhadap mereka. Padahal Islam mengajarkan sikap pertengahan dan adil. Berikut ini penjelasan beliau :
Al-Hamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, (prinsip-prinsip yang harus dipegang dalam berinteraksi dengan non muslim) adalah:
1. Islam adalah agama rahmat dan agama keadilan.
2. Kaum muslimin diperintahkan untuk mendakwahi kalangan non muslimin dengan cara yang bijaksana, melalui nasihat dan diskusi dengan cara yang terbaik. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Janganlah engkau berdebat dengan Ahli Kitab melainkan dengan cara yang terbaik, kecuali orang-orang yang zhalim di antara mereka..”
3. Agama yang diterima di sisi Allah hanyalah Islam. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Ali Imrân : 85)
4. Kaum muslimin harus memberi kesempatan kepada orang-orang non muslim untuk mendengar firman Allah. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Dan jika seseorang dari orang-orang musyirikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui” (at-Taubah: 6)
5. Kaum muslimin harus membedakan antara masing-masing non muslim dalam pergaulan; yaitu membiarkan mereka yang bersikap membiarkan kaum muslimin (tidak memerangi), memerangi mereka yang memerangi, dan menghadapi yang sengaja menghalangi tersebarnya dakwah Islam di muka bumi.
6. Sikap kaum muslimin terhadap non muslim dalam soal cinta kasih dan kebencian hati, didasari oleh sikap mereka terhadap Allah subhanahu wata’ala. Karena orang-orang non muslim itu tidak beriman kepada Allah subhanahu wata’ala dan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, menyimpang dari agama Allah subhanahu wata’ala dan membenci kebenaran (Islam), maka kaum muslimin juga harus membenci mereka.
7. Kebencian hati bukan berarti bersikap menzhalimi, dalam kondisi apapun. Karena Allah subhanahu wata’ala berfirman kepada Nabi-Nya shallahu ‘alaihi wasallam tentang sikap yang wajib terhadap Ahli Kitab,
“(Dan katakanlah), “Aku diperintahkan untuk berbuat adil di antara kalian; Allah adalah Rabb kami dan Rabb kalian, bagi kami amalan kami dan bagi kalian amalan kalian.” (asy-Syûra : 15)
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang Muslim, sementara mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nashrani.
8. Kaum muslimin harus berkeyakinan, bahwa dalam kondisi bagaimana pun, seorang muslim tidak boleh bersikap zhalim terhadap non muslim. Sehingga tidak boleh menganiaya mereka, menakut-nakuti (menteror) mereka, menggertak (mengintimidasi) mereka, mencuri harta mereka, mencopetnya, tidak boleh bersikap curang terhadap hak mereka, atau mengkhianati amanah mereka, tidak boleh tidak membayar upah mereka, membayar kepada mereka harga barang jualan mereka kalau kita membelinya dari mereka, dan membagi keuntungan dalam usaha patungan dengan mereka.
Firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,
“Dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu.Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu.Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali”. (asy-Syûra : 15)
9. Kaum muslimin harus berkeyakinan bahwa seorang muslim harus menghormati perjanjian yang dilakukan antara dirinya dengan orang non muslim. Kalau ia sudah setuju dengan persyaratan yang mereka ajukan, misalnya untuk masuk negara mereka dengan visa, dan ia sudah berjanji untuk menaati perjanjian tersebut, maka ia tidak boleh merusaknya, tidak boleh berkhianat atau memanipulasi, membunuh atau melakukan perbuatan merusak lainnya. Demikian seterusnya.
10. Kaum muslimin harus berkeyakinan bahwa kalangan non muslim yang memerangi mereka, mengusir mereka dari negeri mereka dan menolong orang-orang itu memerangi kaum muslimin, boleh dibalas untuk diperangi.
11. Kaum muslimin harus berkeyakinan bahwa seorang muslim boleh berbuat baik kepada orang non muslim dalam kondisi damai, baik dengan bantuan finansial, memberi makan kepada mereka yang kelaparan, memberi pinjaman bagi mereka yang membutuhkan, menolong mereka dalam perkara-perkara yang mubah (boleh), berlemah-lembut dalam tutur kata, membalas ucapan selamat mereka (yang tidak terkait dengan akidah, seperti selamat belajar, selamat menikmati hidangan dll), dan lain sebagainya. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negrimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (al-Mumtahanah: 8)
12. Kaum muslimin hendaknya tidak menahan diri untuk bekerjasama dengan kalangan non muslim dalam melaksanakan berbagai kebajikan, memberantas kebatilan, menolong orang yang dizhalimi, memberantas segala bahaya terhadap kemanusiaan seperti perang melawan sampah, menjaga keamanan lingkungan, memperoleh barang bukti dan memberantas penyakit-penyakit menular, dan lain-lainnya.
13. Kaum muslimin harus meyakini bahwa ada perbedaan antara muslim dengan non muslim dalam beberapa ketentuan hukum, seperti warisan, pernikahan, perwalian dalam nikah, masuk kota Mekkah dan lain-lain. Semua hukum tersebut dijelaskan dalam buku-buku fikih Islam. Kesemuanya itu didasari oleh perintah-perintah dari Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya Muhammad shallahu ‘alaihi wasallam. Sehingga tidak mungkin disamaratakan antara orang yang beriman kepada Allah subhanahu wata’ala semata, dan tidak menyekutukan Allah subhanahu wata’ala dengan segala sesuatu, dengan orang yang kafir kepada Allah saja, dan dengan orang yang kafir kepada Allah subhanahu wata’ala dan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, lalu berpaling dari agama Allah subhanahu wata’ala yang benar.
14. Kaum muslimin diperintahkan untuk berdakwah mengajak ke jalan Allah subhanahu wata’ala di seluruh negri-negri Islam dan di negeri-negeri lain. Mereka harus menyampaikan kebenaran kepada semua orang, mendirikan masjid-masjid di berbagai penjuru dunia, dan mengirimkan para da’i ke tengah masyarakat non muslim, serta mengajak berdialog dengan para pemimpin mereka untuk masuk ke dalam agama Allah subhanahu wata’ala.
15. Kaum muslimin harus berkeyakinan bahwa kalangan non muslim, baik yang beragama samawi atau non samawi adalah sama-sama tidak benar. Oleh sebab itu, kaum muslimin tidak boleh mengizinkan mereka untuk menyebarkan para misionaris mereka, atau membangun tempat ibadah mereka di lingkungan kaum muslimin. Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Maka apakah orang yang beriman sama seperti orang yang fasik (kafir)? Mereka tidak sama”. (as-Sajdah:18)
Barangsiapa yang mengira bahwa Islam itu sama saja dengan agama-agama lain, maka ia keliru besar. Para ulama membuka pintu dialog dengan kalangan non muslim. Mereka juga memberikan kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pandangan dengan orang-orang kafir, serta bersedia menjelaskan kebenaran kepada mereka. Sebagai penutup, Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Ilah selain Allah. Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka, “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (Ali ‘Imrân: 64)
Demikian juga firman Allah subhanahu wata’ala,
“Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka.” (Ali ‘Imrân:110).
Sumber: Soal-jawab Keislaman, http://www.islam-qa.com dengan beberapa penambahan dan penyesuaian bahasa
http://www.alsofwah.or.id

Surat untuk Ananda: Engkaulah Harapanku, Nak..!!

Untuk calon anakku yang belum tahu dari rahim wanita mana engkau akan lahir dan melihat dunia.
Nak, kutulis surat ini kepadamu agar engkau tahu bahwa aku juga seperti calon ibumu yang mungkin juga merindukan kehadiranmu, insya Allah.
Nak, besar harapan ayahmu ini kepadamu, agar kelak bila hadir di dunia, engkau mampu menggetarkan istana kesyirikan dan tiran yang telah menindas umat Islam, di manapun mereka berada. Melawan mereka bersama teman atau sendirian, walau engkau harus menebus itu semua dengan kematian.
Nak, walau nantinya ayahmu ini tidak mampu memberikan kasih-sayang seperti yang ibumu berikan, tapi yakinlah semua yang ayah lakukan adalah agar engkau mendapatkan yang terbaik, agar engkau menjadi manusia seutuhnya.
Nak, bila engkau telah hadir di dunia, ayah ingin mengatakan kepadamu seperti Luqman Hakim menasihati anaknya yang diabadikan Allah SWT dalam kalam-Nya yang suci. Kutulis lagi Nak, kata-kata Luqman kepada anaknya agar engkau bisa mengambil pelajaran darinya, agar engkau meneladani mereka yang namanya telah melambung tinggi ke langit dan mengharumkan diri dengan keteladanan.
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah). Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar’.”
(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui’.
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai” (Qs. Luqman 13-19).
Nak, mungkin kata-kata di atas yang dapat ayahmu berikan kepadamu, karena ayahmu ini tidak punya dunia dan takhta untuk di wariskan kepadamu kelak, namun ayah yakin bila engkau meneladani perkataan Luqman Hakim kepada anaknya, semua bangsa-bangsa akan tunduk di bawah kakimu dan dunia dalam genggaman tanganmu, tapi ayah berharap bukan itu tujuan hidupmu, ada tujuan yang lebih mulia daripada kenikmatan dunia yaitu kampung surga yang kekal abadi dan bertetangga bersama Rasulmu kelak di sana.
Itu saja Nak, harapan ayah kepadamu, mungkin terlalu berlebihan dan berat bagimu, tapi ayah yakin setiap manusia pasti berproses dalam menuju kesempurnaan walau harus mengorbankan semua yang dimiliki dan dicintai, dan ayah yakin engkau bisa melaluinya bila ikhlas hanya mengharap wajah-Nya yang mulia.
Mungkin untuk hal-hal yang lain ibumu lebih tahu daripada ayahmu ini, karena bagaimanapun jua, ayah tidak bisa setiap waktu ada di sampingmu dan menemani dalam melewati hari-harimu di dunia, ada yang membuat ayah akan selalu diluar rumah hingga intensitas pertemuan kita mungkin tak sebesar engkau bersama ibumu.
Satu lagi Nak, bila suatu saat ada sesuatu terjadi pada ayah, engkau harus tabah, jaga ibumu dengan baik, taati dia dan jangan buat dia bersedih. Dan bila ayah tidak kembali kerumah untuk selamanya itu bukan karena ayah tidak hirau dengan ibumu dan engkau tapi ini adalah panggilan yang ayah sudah berjanji bila masa itu telah tiba tidak akan menunda walau sedetik pun dalam menyambutnya.
Semoga pertemuan kita dipercepat oleh Allah SWT, agar Rasulullah SAW membanggakan ayah kelak karena punya banyak keturunan yang patuh dengan sunnahnya tanpa ada pertanyaan dan bantahan. Dan surat yang amat sangat sederhana ini ayah tulis untukmu agar kelak bila engkau membacanya agar tahu betapa ayah sangat mencintaimu dan banyak berharap kepadamu.
Dari ayahmu yang sangat ingin melihat engkau kelak menjadi pejuang yang tegar di jalan tauhid dan jihad.
Sumber : http://m.voa-islam.com/news/education/2011/06/01/15034/surat-untuk-anandaengkaulah-harapankunak/

aneh tapi nyata (kisah-kisah ajaib)

Sebelum Meninggal Dia Mengatakan, “Aku Mencium Bau Surga!”
Seorang Doktor bercerita kepadaku, “Pihak rumah sakit menghubungiku dan memberitahukan bahwa ada seorang pasien dalam keadaan kritis sedang dirawat. Ketika aku sampai, ternyata pasien tersebut adalah seorang pemuda yang sudah meninggal -semoga Allah merahmatinya-. Lantas bagaimana detail kisah wafatnya. Setiap hari puluhan bahkan ribuan orang meninggal. Namun bagaimana keadaan mereka ketika wafat? Dan bagaimana pula dengan akhir hidupnya?
Pemuda ini terkena peluru nyasar, dengan segera kedua orang tuanya -semoga Allah membalas kebaikan mereka- melarikannya ke rumah sakit militer di Riyadh. Di tengah perjalanan, pemuda itu menoleh kepada ibu bapaknya dan sempat berbicara. Tetapi apa yang ia katakan? Apakah ia menjerit dan mengerang sakit? Atau menyuruh agar segera sampai ke rumah sakit? Ataukah ia marah dan jengkel? Atau apa?
Orang tuanya mengisahkan bahwa anaknya tersebut mengatakan kepada mereka, ‘Jangan khawatir! Saya akan meninggal… tenanglah… sesungguhnya aku mencium bau surga.!’ Tidak hanya sampai di sini saja, bahkan ia mengulang-ulang kalimat tersebut di hadapan pada dokter yang sedang merawat. Meskipun mereka berusaha berulang-ulang untuk menyelamatkannya, ia berkata kepada mereka, ‘Wahai saudara-saudara, aku akan mati, jangan kalian menyusahkan diri sendiri… karena sekarang aku mencium bau surga.’
Kemudian ia meminta kedua orang tuanya agar mendekat lalu mencium keduanya dan meminta maaf atas segala kesalahannya. Kemudian ia mengucapkan salam kepada saudara-saudaranya dan mengucapkan dua kalimat syahadat, ‘Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah. ‘ Ruhnya melayang kepada Sang Pencipta SWT.
Allahu Akbar… apa yang harus kukatakan dan apa yang harus aku komentari… semua kalimat tidak mampu terucap… dan pena telah kering di tangan… aku tidak kuasa kecuali hanya mengulang dan mengingat Firman Allah SWT,
‘Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.’ (Ibrahim: 27).
Tidak ada yang perlu dikomentari lagi.”
Ia melanjutkan kisahnya,
“Mereka membawanya untuk dimandikan. Maka ia dimandikan oleh saudara Dhiya’ di tempat memandikan mayat yang ada di rumah sakit tersebut. Petugas itu melihat beberapa keanehan yang terakhir. Sebagaimana yang telah ia ceritakan sesudah shalat Maghrib pada hari yang sama.
I. Ia melihat dahinya berkeringat. Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin meninggal dengan dahi berkeringat.” Ini merupakan tanda-tanda Husnul Khatimah.
II. Ia katakan tangan jenazahnya lunak demikian juga pada persendiannya seakan-akan dia belum mati. Masih mempunyai panas badan yang belum pernah ia jumpai sebelumnya semenjak ia bertugas memandikan mayat. Padahal tubuh orang yang sudah meninggal itu dingin, kering dan kaku.
III. Telapak tangan kanannya seperti seorang yang membaca tasyahud yang mengacungkan jari telunjuknya mengisyaratkan ketauhidan dan persaksiaannya, sementara jari-jari yang lain ia genggam.
Subhanallah… sungguh indah kematian seperti ini. Kita bermohon semoga Allah menganugrahkan kita Husnul Khatimah.
Saudara-saudara tercinta… kisah belum selesai…
Saudara Dhiya’ bertanya kepada salah seorang pamannya, apa yang ia lakukan semasa hidupnya? Tahukah anda apa jawabannya?
Apakah anda kira ia menghabiskan malamnya dengan berjalan-jalan di jalan raya? Atau duduk di depan televisi untuk menyaksikan hal-hal yang ter-larang? Atau ia tidur pulas hingga terluput mengerjakan shalat? Atau sedang meneguk khamr, narkoba dan rokok? Menurut anda apa yang telah ia kerjakan? Mengapa ia dapatkan Husnul Khatimah yang aku yakin bahwa saudara pembaca pun mengidam-idamkannya; meninggal dengan mencium bau surga.
Ayahnya berkata,
‘Ia selalu bangun dan melaksanakan shalat malam sesanggupnya. Ia juga membangunkan keluarga dan seisi rumah agar dapat melaksanakan shalat Shubuh berjamaah. Ia gemar menghafal al-Qur’an dan termasuk salah seorang siswa yang berprestasi di SMU’.”
Aku katakan, “Maha benar Allah yang berfirman,
‘Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Rabb kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari (Rabb) Yang Maha Pengam-pun lagi Maha Penyayang.’ (Fushshilat: 30-32).”
Dalam sebuah hadits yang terdapat dalam ash-Shahihain dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Ada tujuh golongan orang yang akan mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan selain dari naunganNya…di antaranya, seorang pemuda yang tumbuh dalam melakukan ketaatan kepada Allah.”
Dalam sebuah hadits shahih dari Anas bin an-Nadhr RA, ketika perang Uhud ia berkata, “Wah…angin surga, sungguh aku telah mecium bau surga yang berasal dari balik gunung Uhud.”
(SUMBER: SERIAL KISAH TELADAN KARYA MUHAMMAD BIN SHALIH AL-QAHTHANI, PENERBIT DARUL HAQ, TELP.021-4701616 sebagai yang dinukil dari Qishash wa ‘Ibar karya Doktor Khalid al-Jabir)

WAHAI UMAT MANUSIA, PELUKLAH AGAMA ISLAM AGAR KALIAN SELAMAT DUNIA-AKHERAT DAN BISA MASUK SURGA

author: Abu Azzam
1. Firman ALLAH dalam QS Ali Imran :85
“Barang siapa mencari agama selain dari Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang merugi.
2. Sabda Nabi (Lihat Shahih Muslim)
“Demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNYA, tidak ada seorangpun dari ummat manusia yang mendengarkerasulanku baik dia itu seorang yahudi maupun nasrani lalu mati dalam keadaan belum beriman pada ajaran yang kubawa melainkan ia pasti termasuk penduduk neraka.”
3. Refer juga pada kisah ketika Rasulullah sangat marah ketika Umar Radhiallaahu’anhu memegang suhuf ayat2 dari kitab Taurat.
Nabi menegur Umar “…. Sekiranya saudaraku Musa ‘alaihi salam hidup sekarang ini maka tidak ada keluasaan baginya kecuali mengikuti syari’atku”
(HR Ahmad, Ad-Darimi dll).
Lantas jika ada yang bertanya, bukankah banyak orang non-muslim yang telah berjasa bagi manusia spt yg dilakukan Bunda Teressa dll? Apakah mereka juga dineraka?
Jawab:
Benar, mereka telah memberi kontribusi besar dalam hubungan sesama manusia. Tetapi harus dipahami bahwa manusia memiliki 2 kewajiban, yaitu kewajiban antar seama manusia dan kewajiban terhadap ALLAH.
Ketahuilah bahwa kewajiban manusia terhadap ALLAH ini jauh lebih besar dan penting dan kewajiban inilah yang banyak diabaikan manusia.
Bagi yang berbuat syirik atau non muslim, meskipun mereka beramal maka amal mereka hangus tidak diterima ALLAH. (Dalilnya bisa lihat dalam AL-Qur’an). Dan balasan atas kebaikan mereka thdp sesama manusia disegerakan pembalasannya oleh ALLAH didunia ini.
Bagaimana halnya dengan kaum yang dakwah belum pernah sampai kpd mereka?
Para Ulama menjelaskan, bahwa diakhirat kelak mereka akan dibangkitkan ALLAH kemudian diberikan beberapa ujian untuk penentuan tempat bagi mereka.
Salah satu Sifat ALLAH adalah Maha Adil.
ALLAH lebih adil dari siapapun yang merasa paling adil. Sehingga tidak ada sedikut alasan bagi mereka yang ingin bersu’udzan kepada ALLAH.
Wallaahu’alam.

Minggu, 03 April 2011

Grafika Komputer ( Algoritma Semut )


Algoritma Semut (Ant Algorithm) merupakan algoritma yang dimunculkan sebagai suatu pendekatan multi-agen (Multi-agent approach) terhadap optimasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan graf. Sampai saat ini, berbagai upaya pengembangan dilakukan untuk memperluas pemanfaatan dari Algoritma Semut. Berbagai pemanfaatan yang sudah umum digunakan antara lain untuk menyelesaikan permasalahan rute kendaraan, pengurutan sekuensial, pewarnaan graf, permasalahan routing pada jaringan dan berbagai pemanfaatan lainnya. Algoritma Semut terinspirasi oleh pengamatan terhadap suatu koloni semut. Semut merupakan hewan yang hidup sebagai suatu kesatuan dalam koloninya dibandingkan jika dipandang sebagai individu yang hidup sendiri-sendiri dan tidak bergantung terhadap koloninya. Suatu perilaku penting dan menarik untuk ditinjau dari suatu koloni semut adalah perilaku mereka pada saat mencari makan, terutama bagaimana mereka mampu menentukan rute untuk menghubungkan antara sumber makanan dengan sarang mereka. Ketika berjalan menuju sumber makanan dan sebaliknya, semut meninggalkan jejak berupa suatu zat yang disebut Pheromone. Semut-semut dapat mencium Pheromone, dan ketika memilih rute yang akan dilalui, semut akan memiliki kecenderungan untuk memilih rute yang memiliki tingkat konsentrasi Pheromone yang tinggi. Jejak Pheromone tersebut memungkinkan semut untuk menemukan jalan kembali ke sumber makanan atau sarangnya. Seiring waktu, bagaimanapun juga jejak Pheromone akan menguap dan akan mengurangi kekuatan daya tariknya. Lebih lama seekor semut pulang pergi melalui suatu jalur, lebih tinggi pula jumlah Pheromone yang menguap. Sebagai perbandingan, sebuah jalur yang pendek akan diikuti oleh semut lainnya dengan lebih cepat, dan dengan demikian konsentrasi Pheromone akan tetap tinggi. Penguapan Pheromone juga mempunyai keuntungan untuk mencegah konvergensi pada penyelesaian optimal secara lokal. Jika tidak ada penguapan sama sekali, jalur yang dipilih semut pertama akan cenderung menarik secara berlebihan terhadap semut-semut yang mengikutinya. Pada kasus yang demikian, eksplorasi ruang penyelesaian akan terbatasi. Oleh karena itu, ketika seekor semut menemukan jalur yang bagus (jalur yang pendek) dari koloni ke sumber makanan, semut lainnya akan mengikuti jalur tersebut, dan akhirnya semua semut akan mengikuti sebuah jalur tunggal. Ide algoritma koloni semut adalah untuk meniru perilaku ini melalui 'semut tiruan' berjalan seputar grafik yang menunjukkan masalah yang harus diselesaikan. Perilaku mengikuti jejak Pheromone tersebut telah dibuktikan secara eksperimental, digunakan oleh koloni semut untuk mengetahui rute terpendek untuk mencapai sarang atau sumber makanan berdasarkan jejak-jejak Pheromone yang ditinggalkan oleh masing-masing semut yang ada.

Pemanfaatan Algoritma Semut untuk Pewarnaan Graf
dapat diformulasikan sebagai berikut:
.
Misalkan sebuah graf  
G = (V,E) di mana V = (v1,...vn) adalah kumpulan simpul 
E = (e1,...en) adalah kumpulan sisi
Pewarnaan-q dari suatu graf adalah suatu pemetaan c:V {1,2,.....q
sehinggac(vi) c(vj) dengan vi dan vj dihubungkan oleh sebuah sisi <vi, vj> ϵ E. Pewarnaan yang optimal dari sebuah graf G adalah pewarnaan-q dengan nilai q sekecil mungkin. Nilai minimal dari q disebut bilangan kromatik dengan simbol X(G).
Himpunan X memberikan penetapan warna ke seluruh simpul. Selalu memungkinkan untuk mewarnai suatu graf G = (V,E) dalam n= |V| warna,
sehingga himpunan X memiliki nxn variable x.
Fungsi Objektif f(x) dapat dikalkulasi sebagai jumlah angkaangka yang terasosiasi dengan warna yang digunakan untuk mewarnai X.
Konstrain Gj(X) menjamin tidak adanya sisi-sisi yang memiliki simpul-simpul berwarna sama yang dihubungkan olehnya.

Jumat, 19 November 2010

My Secret

Apalah arti hidup ku
jika tanpa dirimu
apalah arti cinta ku
jika tanpa cintamu
apalah arti hancurnya hatiku
demi mendapatkn senyuman bahagiamu
bahkan akn ku gadaikan nyawaku
demi kebahagian mu
mama.......
akn kusimpan smua air mata ku
hnya untuk mlhatmu tersenyum
mama........
akan q sembunyikan smua luka ku
demi kebahagian mu
dan akan ku tinggalkan kebahagiaan ku
hanya untuk memenuhi kemauanmu
karna aq sanagt mencintaimu mama



Rabu, 17 November 2010

Tugas Pengaman Sistem Komputer


Nama : Rizky Amelia
Nim  : 3101.0702.0710
Pengamanan Sistem Komputer
DESKRIPSI ALGORITMA TEA (TINY ENCRYPTION ALGORITHM)
Tiny Encription Algorithm (TEA) merupakan suatu algoritma sandi yang diciptakan oleh David Wheeler dan Roger Needham dari Computer Laboratory, Cambridge University, England pada bulan November 1994. Algoritma ini merupakan algoritma penyandian block cipher yang dirancang untuk penggunaan memory yang seminimal mungkin dengan kecepatan proses yang maksimal.
System penyandian TEA menggunakan proses feistel network dengan menambahkan fungsi matematik berupa penambahan dan pengurangan sebagai operator pembalik selain XOR. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan sifat non-linearitas. Pergeseran dua arah (ke kiri dan ke kanan) menyebabkan semua bit kunci dan data bercampur secara berulang ulang.
TEA memproses 64-bit input sekali waktu dan menghasilkan 64-bit output. TEA menyimpan 64-bit input kedalam L0 dan R0 masing masing 32-bit. Sedangkan 128-bit kunci disimpan kedalam k[0], k[1], k[2], dan k[3] yang masing masing berisi 32-bit. Diharapkan teknik ini cukup dapat mencegah penggunaan teknik exshautive search secara efektif. Hasil outputnya akan disimpan dalam L16 dan R16.
Bilangan delta berasal dari golden number, digunakan delta=(√5 -1)231. Suatu bilangan delta ganda yang berbeda digunakan dalam setiap roundnya sehingga tidak ada bit dari perkalian yang tidak berubah secara teratur. Berbeda dengan sruktur feistel yang semula hanya mengoperasikan satu sisi yaitu sisi sebelah kanan dengan sebuah fungsi F, pada algoritma TEA kedua sisi dioperasikan dengan sebuah fungsi yang sama. Struktur penyandian TEA dapat dilihat pada gambar 1.1

Gambar 1.1. Algoritma TEA

Gambar 1.2. Satu cycle TEA (dua round).
Proses diawali dengan input-bit teks terang sebanyak 64-bit. Kemudian 64-bit teks terang tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu sisi kiri (L0) sebanyak 32-bit dan sisi kanan (R0) sebanyak 32-bit. Setiap bagian teks terang akan dioperasikan sendiri-sendiri. R0 (z) akan digeser kekiri sebanyak empat (4) kali dan ditambahkan dengan kunci k[0]. Sementara itu z ditambah dengan sum (delta) yang merupakan konstanta. Hasil penambahan ini di-XOR-kan dengan penambahan sebelumnya. Kemudian di-XOR-kan dengan hasil penambahan antara z yang digeser kekanan sebanyak lima (5) kali dengan kunci k[1]. Hasil tersebut kemudian ditambahkan dengan L0 (y) yang akan menjadi R1.
Sisi sebelah kiri akan mengalami proses yang sama dengan sisi sebelah kanan. L0 (y) akan digeser kekiri sebanyak empat (4) kali lalu ditambahkan dengan kunci k[2]. Sementara itu, Y ditambah dengan sum (delta). Hasil penambahan ini di-XOR-kan dengan penambahan sebelumnya. Kemudian di-XOR-kan dengan hasil penambahan antara Y yang digeser ke kanan sebanyak lima (5) kali dengan unci k[3]. Hasil tersebut kemudian ditambahkan dengan R0 (Z) yang akan menjadi L1.
Struktur dari penyandian dengan algoritma untuk satu cycle (dua round) dapat dilihat pada gambar 1.2. berikut adalah langkah langkah penyandian dengan algoritma TEA dalam satu cycle (dua round) :
1. Pergeseran (shift)
Blok teks terang pada kedua sisi yang masing masing sebanyak 32-bit akan digeser kekiri sebanyak empat (4) kali dan digeser ke kanan sebanyak lima (5) kali.
2. Penambahan
Setelah digeser kekiri dan kekanan, maka Y dan Z yang telah digeser akan ditambahkan dengan kunci k[0]-k[3]. Sedangkan Y dan Z awal akan ditambahkan dengan sum (delta).
3. Peng-XOR-an
Setelah dioperasikan dengan penambahan pada masing-masing register maka akan dilakukan peng-XOR-an dengan rumus untuk satu round adalah sebagai berikut :
y = y + (((z<<4)+k[0])^z+sum^((z>>5)+k[1]))
z = z + (((y<<4)+k[2]^y+sum^((y>>5)+k[3]))
dalam hal ini sum=sum+delta.
Hasil penyandian dalam satu cycle satu blok teks terang 64-bit menjadi 64-bit teks sandi adalah dengan menggabungkan y dan z. Untuk penyandian pada cycle berikutnya y dan z ditukar posisinya, sehingga y1 menjadi z1 dan z1 menjadi y1 lalu dilanjutkan proses seperti langkah-langkah diatas sampai dengan 16 cycle (32 round).
4. Key Schedule
Pada algoritma TEA, key schedule-nya sangat sederhana. Yaitu kunci k[0] dan k[1] konstan digunakan untuk round ganjil sedangkan kunci k[2] dan k[3] konstan digunakan untuk round genap.
5. Dekripsi
Dalam proses dekripsi sama halnya seperti pada proses penyandian yang berbasis feistel cipher lainnya. Yaitu pada prinsipnya adalah sama pada saat proses enkripsi. Namun hal yang berbeda adalah penggunaan teks sandi sebagai input dan kunci yang digunakan urutannya dibalik. Pada proses dekripsi semua round ganjil menggunakan k[1] terlebih dahulu kemudian k[0], demikian juga dengan semua round genap digunakan k[3] terlebih dahulu kemudian k[2].
Pada rumus enkripsi diketahui :
L0 = L0 + f ( R0 , k[0], k[1], sum )
R0 = R0 + f ( L0, k[2], k[3], sum )
Sehingga untuk proses dekripsi digunakan rumus :
L0 = L0 + f ( R0 , k[1], k[0], sum )
R0 = R0 + f ( L0, k[3], k[2], sum )

B. Source code and Application in C language
Encryption code
#include <stdio.h>
main()
{
/* deklarasi */
unsigned long v[2],v0,v1, sum=0, i; /* set up */
unsigned long delta=0×9e3779b9; /* a key schedule constant */
unsigned long k[4],k0,k1,k2,k3,k4; /* tempat penyimpanan key */

/* input kunci */
printf(“TEA ENCRYPTION by FITRIA SEKARWULAN RISDHAFANY\n\n”)
printf(“kunci k[0-3] masing-masing panjangnya 32 bit/8 karakter hexadecimal\n”);
printf(“masukkan kunci k0=”); scanf(“%lx”,&k[0]);
printf(“masukkan kunci k1=”); scanf(“%lx”,&k[1]);
printf(“masukkan kunci k2=”); scanf(“%lx”,&k[2]);
printf(“masukkan kunci k3=”); scanf(“%lx”,&k[3]);

/* input teks terang */
printf(“\nkunci v[0-1] masing-masing panjangnya 32 bit/8 karakter hexadecimal\n”);
printf(“masukkan plain text=”); scanf(“%lx”,&v[0]);
printf(“masukkan plain text=”); scanf(“%lx”,&v[1]);

/* proses */
v0=v[0]; v1=v[1];
k0=k[0]; k1=k[1]; k2=k[2]; k3=k[3];

for (i=0; i < 32; i++)
{ /* basic cycle start */
sum += delta;
v0 += (v1<<4)+k0 ^ v1+sum ^ (v1>>5)+k1;
v1 += (v0<<4)+k2 ^ v0+sum ^ (v0>>5)+k3; /* end cycle*/
}
v[0]=v0; v[1]=v1;

/* output */
printf(“\n\nTeks sandi= %lx %lx”,v[0],v[1]);

getch();
}


Decryption Code
#include <stdio.h>
main()
{
/* deklarasi */
unsigned long v[2],v0,v1, sum=
0xC6EF3720, i; /* set up */
unsigned long delta=0×9e3779b9; /* a key schedule constant */
unsigned long k[4],k0,k1,k2,k3,k4; /* tempat penyimpanan key */

/* input kunci */
printf(“TEA DECRYPTION by FITRIA SEKARWULAN RISDHAFANY\n\n”)
printf(“kunci k[0-3] masing-masing panjangnya 32 bit/8 karakter hexadecimal\n”);
printf(“masukkan kunci k0=”); scanf(“%lx”,&k[0]);
printf(“masukkan kunci k1=”); scanf(“%lx”,&k[1]);
printf(“masukkan kunci k2=”); scanf(“%lx”,&k[2]);
printf(“masukkan kunci k3=”); scanf(“%lx”,&k[3]);

/* input teks terang */
printf(“\nkunci v[0-1] masing-masing panjangnya 32 bit/8 karakter hexadecimal\n”);
printf(“masukkan teks sandi=”); scanf(“%lx”,&v[0]);
printf(“masukkan teks sandi=”); scanf(“%lx”,&v[1]);

/* proses */
v0=v[0]; v1=v[1];
k0=k[0]; k1=k[1]; k2=k[2]; k3=k[3];

for (i=0; i < 32; i++)
{ /* basic cycle start */

v1 -= (v0<<4)+k2 ^ v0+sum ^ (v0>>5)+k3;
v0 -= (v1<<4)+k0 ^ v1+sum ^ (v1>>5)+k1;
sum -= delta;
}
v[0]=v0; v[1]=v1;
/* output */
printf(“\n\nPlain text= %lx %lx”,v[0],v[1]);

getch();
}